Nama :
Agus Ahmad Salim Zajar (2011070052)
Semester :
4 Pagi
Jurusan :
Sastra Indonesia
Fakultas :
Sastra
Mata Kuliah :
Sastra Tradisional
LEGENDA CANDI PRAMBANAN
Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di
Indonesia. Candi ini dibangun dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di
desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal
sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara
Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya.
Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.
Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.
Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung
Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan
Lara Jonggrang, putri bekas lawannya -- ya, bahkan putri raja yang dibunuhnya.
Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.
Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.
Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso
mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis
di sekitar Prambanan -- tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai
mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi
arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang
dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi
Sewu yang artinya seribu.
A. Pengertian
Legenda
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap
oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh
karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk
history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk
merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor.
Legenda merupakan salah satu langkah untuk menelusuri jejak sejarah tradisi
masyarakat Indonesia pada masa praaksara.
B. Ciri-ciri
Legenda
a.
Oleh
yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguh- sungguh
pernah terjadi.
b.
Bersifat
sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan
bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Tokoh utama dalam legenda
adalah manusia.
c.
“Sejarah”
kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami distorsi karena seringkali
dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
d.
Bersifat
migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerah-daerah
yang berbeda.
e.
Bersifat
siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian
tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Panji.
C.
Jenis-jenis Legenda
a. Legenda Keagamaan
Legenda yang ceritanya berkaitan dengan
kehidupan keagamaan disebut dengan legenda keagamaan. Legenda ini misalnya
legenda tentang orang- orang tertentu. Kelompok tertentu misalnya cerita
tentang para penyebar Islam di Jawa. Kelompok orang-orang ini di Jawa dikenal
dengan sebutan walisongo. Mereka adalah manusia biasa, tokoh yang memang
benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai
figur-figur yang memiliki kesaktian. Kesaktian yang mereka miliki digambarkan
di luar batas-batas manusia biasa.
b. Legenda Alam Gaib
Bentuk kedua yaitu legenda
alam gaib. Legenda ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar
terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan
kebenaran “takhyul” atau kepercayaan rakyat. Jadi, legenda alam gaib adalah
cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-hantu,
siluman, gejala-gejala alam gaib, dan sebagainya.
c. Legenda Perorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita
mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di
Indonesia legenda semacam ini banyak sekali.misalnya Sabai nan Aluih dan
Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung
Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah,
Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.
d. Legenda Lokal/Setempat
Legenda lokal adalah legenda yang
berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya.
Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung
Tangkuban Parahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah,
Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.
DAFTAR
PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi
Penelitian Folklor Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress.
Sumber Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda diakses pada 22 Maret 2013.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-jenis.html diakses pada 22 Maret 2013
http://bidanku.com/index.php?/manfaat-cerita-legenda-anak-anak-bagi-perkembangan-buah-hati-kita
diakses pada 22 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar